Rabu, 28 April 2010

pahit manis candi cetho


merupakan sebuah candi bercorak agama hindu peninggalan masa akhir pemerintahan (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala MajapahitHindia Belanda.
Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut.

Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/ kejawen.

sedikit cerita. . .
mengetahui bahwa terdapat tempat wisata bersejarah yang berjarak tidak sangat jauh dari kota kami. (kami disini adalah sekelompaok anak muda yg sedang senang karena telah menyelesaikan ujian nasional dan alhamdulillah lulus semua yg terterdiri dari harindra, irul, onny, gege, guruh, guntur, agusta, dan arif). kami mempunyai niat besar utk berangkat menuju tempat tersebut walaupun uang saku kami kecil.
persiapan kami lakukan 2hari sebelum pemberangkatan, seperti mencari alternatif jalan lewat googlemaps, makanan, dan tentunya kamera utk jepret2.hee. . .
hari berangkat pun tiba, kami berangkat bersama2 menggunakan 4ekor motor pada pukul 9 pagi. perjalanan pun kami mulai. jalur pemberangkatan kami adalah ngawi-gendingan-sine-gak tau lg namanya-cetho. ternyata perjalanan tidak mudah. jalannya naik turun, berkelak kelok ala jalanan pegunungan.
setelah 45 menit dalam perjalana, sampailah di sine, cobaan pun menimpa, hujan pun turun dg derasnya. kami ber8 berteduh di pos ronda yg kecil n mewah,ada tv,kompor,tape radio, lemari es, AC (dieess) Mewah (baca:mepet sawah). sekitar 1 jam lamanya kami terperangkap dalam derasnya hujan, akirnya terang juga. sebelum lanjut, kami kan ga tau seberapa jauh lagi perjalanan, kami bertanya pd seorang petani yg melintas
saya: pak, candi ceto tasik tebih nggih??
petani pake capil gendong karung: tasik dik, tasik skitar 3 km
saya: oh nggih matursuwun sanget nggih pak
petani pake capil gendong karung: u're welcome.

karena kami dengar 3km, semangat kami meledak ledak, kami rasa 3km itu jarak yg amat dekat. sialnya setelah sekitar 2km kami terjepak dalam derasnya hujan kembali. kami berteduh di emperan toko. padahal sudah setengah basah. salah seorang dari kami bertanya pada seorang pemuda
agusta: mas candi cetho tasih tebih np celak??
pemuda hitam gondrong tampan menawan: (sambil berpikir) hmm kira2 1 km dik. . (singkat jelas padat)
agusta: oh matursuwun sanget mas
pemuda hitam gondrong tampan menawan: (tanpa jawaban)

semangat kami pun semakin menggebu gebu mendengar semua itu. 30menit setelah itu, hujan reda dan kami lanjutkan perjalanan. di tengah perjalanan kami tertimpa hujan kembali, tapi tetap nekat meneruskan perjalanan krn hujan yg tak begitu deras dan kami jg sudah terlanjur basah. tapi deras pun menimpa kembali. kami berteduh bersama seorang penjual kerupuk yg jg terjebak hujan di rumah seorang mantri sunat. krn kami makin penasaran sebab tak kunjung terlihat candi cetho, kami bertanya kpd sang istri dr mantri sunat.
arif: bu ini candi ceto tasik tebih to??kok dereng enten ketingal??
bu mantri: masih mas, masih jauh, masih 10 km lagi. . .
arif: waduuuh. . . .
bu mantri : berlalu begitu saja

arif kemudian menghampiri teman2

arif: waduuuh cah tibake jik 10km maneh. .
agusta: tenane par?? ra sah guyon!! kemeng ki
arif : tenan yo, aku meng bar takok. .
agusta : aduuuuh a*u . . .
bapak penjual kerupuk yg baik hati : ow iyo mas, dalane emang pancen 10km ngkas, tp mlebune jik 3 km. . . dadi 13 km ngkas, aku yo meh rana og . . .
Guruh: aduuuuhhh . . .ndasee . . .
Guntur: edaaan . . .
gege : kemeeng
onny : sik tak semaput sik ya
irul : aku melu on. . . .

setelah menungu hampir 1jam sambil makan kerupuk yg di jual oleh bapak penjual kerupuk, hujan reda dan kami melanjutkan perjalanan menuju candi ceto, walaupun baju kami masih basah dan kami yakin bakalan masuk angin. kami berjalan dengan kecepatan yg relatif pelan krn jalanan yg terus naik dan udara dingin menyerang tubuh kami yg basaah. setelah 10 km kami lalui, kami terkejut, kagum, terpesona, n masih bnyak lg rasanya. kami melihat panorama pegunungan yg amat indah di hiasi hamparan perkebunan teh yg sangat luas, udara sejuk terasa, gedung2 perkotaan nun jauh di deberang pun terlihat. sungguh menakjubkan. sejenak pun kami berhenti untuk mengabadikan gambarnya. setelah cukup, kami rasa di lokasi candi cetho bakal lebih indah lagi. kami lanjutkan perjalanan. perjalanan terasa lebih berat krn kemiringan yg semakin curam. setelah berkelak kelok, naik naik dan naik, akirnya kami sampai ke tempat tujuan. kami parkir motor kami. kami berjalan naik ke atas menuju candi. tp sayang, kami tidak menjumpai keindahan panorama lagi. setelah kami melewati tangga pertama dan masuk ke gapura yg pertama . . . . subhanallah . . . . kereeen . . . . . gilaa . . . . edaan . . . . . wuuuiiih . . . . . hanya itu yg bs keluar dr mulut kami. pemandangan yg indah bagaikan lukisan terpajang di depan mata kami. sungguh indah pemandangannya. kami masuk dan melihat isi dari peninggalan dari kerajaan majapahit tsb. sungguh menawan.

setelah pusa, kami pun turun jam 3 sore dan sampai di rumah jam 5 sore . . .


sungguh pengalaman yg hebat. kami harap anda mau berkunjung k tempat peninggalan sejarah spt di sana . . . .
terima kasih atas perhatiannya . . . . cheeeersss ^^
sebelum masuk ke lokasi candi cetho

bersama di cetho


ki-ka: gege, guntur, guruh, mbak bule yg baik hati, arif, irul, agusta, onny, harindra

pelataran


at candi utama



1 komentar:

  1. mana yg lain bosss ,,, lanjutkan .... smangat!!!!!!!!!!

    BalasHapus