Jumat, 30 April 2010

Penyelusupan di Desa Sidorejo

suasana sidorejo pagi

sedikit cerita tidak beradap ttg kenangan saya.
awalnya hari itu matahari masih terbit dari timur, dan tentunya terbenam pula di sebelah barat. Entah ada angin apa, saya dan teman saya bernama onny merencanakan suatu rencana yg kejam dan keji. Ya, kami bermaksud untuk membacak (baca:meminta) rambutan di salah sorang saudara saya yg pada waktu itu sedang musim panen.

Sabtu siang menunjukkan pukul 11.oo wib. saya dan oni berangkat dari kec.ngawi menggunakan sebuah sepeda motor rakitan dari paprikan honda. kami sampai di kec.kendal tepatnya desa karangrejo pada pukul 02.59 wib. perjalanan sedikit molor karena jamnya karet, ow bukan, sedikit agak lama coz di tengah jalan kami terserang badai gerimis.

langkah pertama yg kami lakukan di rumah itu adalah pdkt terlebih dulu pada sang tuan rumah. kami berencana menginap, karena suasana akan pulang yg tak memungkinkan.

pada pukul 17.00, saya mendapat sekuntum surat pendek elektronik dari teman saya yg berisi "bro aku ning kendal kiy, rame bgt, ngko bengi enek pensi". kemudia saya membalasnya "mosok??apik nu??oleh ndelok po gak ki wong njobo??" kemudian dia membalas "kyke nek wong njobo oleh, tapi nek cah smada kyke gak oleh. ngko di cegati di kon mbalik". saya balas dia "oh yowis bro, matursuwun ya". seolah olah kami tak tahu dengan kegiatan itu, tapi sebenarnya kami telah mngetahuinya dan berniat melihatnya. hohohohohohooo . . . .

kemudian akal bulus kami lancarkan lagi. sebuah pertanyaan kepada saudara saya. "mbah, katanya di kendal ada acara baksos ya??emangnya dimana?"
kemudian kakek baik hati dan tak memiliki pemikiran jelek tentang kami itu menjawab "iya benar le, di desa sebelah, desa sidorejo, nanti malam saya dapat undangan buat nonton, karena kan asaya ini kepala sekolah SD di desa sidorejo itu. mari nonton bebarengan??" kami menjawab "oh nggih sendiko dawuh".

karena kami tadi sudah dapat bocoran kalau anak smada yg tak berkepentingan dilarang masuk, penyamaranpun kami lakukan. penyamaran yg kami maksudkan adalah yg menyerupai dari warga desa tersebut. perjalanan kami mulai, disini kami berangkat sendiri, tidak jadi bersama saudara saya karena mendadak dia ada kepentingan yg tak bisa ditinggal. perjalanan kami lakukan dengan menuruti petunjuk jalan yg telah di catatkan oleh saudara saya. perjalanan pada waktu itu pukul 19.00, tetapi sungguh terasa sangat mencengangkan, karena kami berdua terasa asing melewati jalan itu yg amat gelap dan hanya di terangi lampu motor.

setelah perjalanan dg prestasi baik yg tercatat kami nyasar hanya 1 kali. kami pun sampai di desa sidorejo. kami melakukan kontak dg teman kami yg sudah terlebih dulu sampai disitu. kami di jemput di pos PMR karena tempat itu yg paling mudah dan aman di jangkau. kemudian kami bertiga masuk menyelundup ke acara pensi tsb.

tapi ternyata semua di luar dugaan kami, kami melihat banyak sekali teman2 dari smada yg tentunya juga tak berkepentingan melihat acara itu. ealaaah ngono omg kok jare gak oleh mlebu, kata saya dalam hati tapi sedikit keras.
acara itu terlihat sangat meriah, mungkin karena keadaan desa tersebut yg sangat jarang mengadakan acara seperti itu. saya sangat menikmati dan tentunya senang, heheee...

malam kian larut dan acara terus berjalan dengan lancar, kira2 pada pukul 12malam acara baru selesai dan semua penduduk dan peserta baksos diharuskan kembali kerumah masing. saya dan onny bimbang, memikirkan sebuah rencana agar tak kembali kerumah saudara saya yg amat mengerikan jalannya. kami di tawari oleh teman saya utk tidur di PMR, tapi kami merasa tidak enak, lhawong ra kenal di nunuti. habis gelap terbitlah terang, seorang adik kelas yg sedikit akrab dengan kami menghampiri kami, dia bertanaya,"heh nyapo bos kok bingung??tipas bungung turu ning omahku ae, ndek ingi peserta sing ning omahku kalong 2, dadi we ngko iso macak peserta". kami menduka bahwa dai punya indera ke-6 dan bisa menghinoptis, ya karena dia bisa mengetahui isi pikiran kami. hehee . . . .

perjalanan menuju rumah si boncel pun kami lakukan, onni mengendarai motornya bersama boncel, sedang saya berjalan kaki dengan si ndut (gak tau namanya) dan paserta. sampai di tempat tujuan, kami langsung menarik sarung dan segera tidur.

subuh menjelang, tepatnya pukul 05.30, kami berpamitan dg boncel dkk, tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya. perjalanan kami lakukan menuju tempat tinggal saudara saya. beruntung pada waktu itu keadaan desa masih sangat sepi dan tidak ada panitia yg mengetahui keberadaan kami. setelah kami telusuri dan amati, jalanan yg kami lalui semalam melewati 4 jembatan yg di selimuti jurang, dan 4 kuburan yg terlihat horor. bieeeeuuuh . . . . . untung saja semalam kami tak pulang. setelah sampai dirumah saudara, kami di sambut lagi dengan hangat kami disana sampai siang tepatnya pukul 12.oo dan melanjutkan perjalanan pulang, dan tentunya membawa 1 kantung kresek besar berisi ratusan rambutan hehee. . . .
di jalan ternyata kami telah di tunggu banyak teman2 kami seperti ,japar, sova, guruh, abidin dan masih banyak lagi yg lain. habislah rambutan di jalan karena di keroyok oleh mereka.


terima kasih atas perhatiannya. . . . . cheeeers


usaha penyamaran yg saya lakukan


pemeriahan yg dilakukan grup vokal keiko


kesenian teater


penampilan vokal dari miss smada 2008

Kamis, 29 April 2010

Menggapai Mimpi

Abenk, Sono, Ajik, Cokro

Film (cara pengucapan: [Filêm] atau Félêm) adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis.

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.

Menggapai Mimpi. . . .
Menggapai mimpi terkesan seperti judul lagu atau judul film. ya benar, menggapai mimpi adalah sebuah film sederhana berdurasi 60 menit. yg membuat berbeda, film ini adalah garapan dari sekumpulan siswa siswi SMA yg di bantu oleh seorang sutradara Elyoesh Sastropani dan teman2. Adapun segelintir para pemainnya adalah:
Habiba Aditya M sebagai Sumarsono (Sono)
Devi Listianingsih sebagai Citra
Dea Anindita sebagai Asa,
Aldira Dhiyas sebagai Setyo Aji (ajik)
Ridick yudha sebagai Abenk waseso (Abenk)
Harindra sebagai Cokro Sadewo (Cokro)
Dhimas Aji sebagai (Kevin)
Dian Putri sebagai Putri
Dayu Isti sebagai Bella
Olga Ganindya sebagai Beby
shoqif fabrian sebagai Febry


sedikit cerita
di sebuah desa bernama desa Dumply, tumbuhlah 5 orang anak desa, 4 laki laki dan seorang perempuan. yaitu adalah sono, ajik, abenk, cokro dan asa. Mereka tumbuh seiring berjalannya waktu. Mereka tumbuh dengan didikan alam desa yg ramah, sopan, dan berjiwa besar. Tapi sayang dengan berjalannya waktu, ayah Sono meninggal dunia sehingga dia harus menghentikan sekolahnya. Ajik, Abenk, dan Cokro pun jg demikian, karena ekonomi orang desa yg begitu sulit, mereka juga harus menghentikan sekolahnya.

sedikit demi sedikit mereka mencoba bangkit dari keterpurukan. Melihat disekitar mereka, banyak sekali generasi generasi penerus bangsa yg harus berhenti belajar krn sulitnya ekonomi. Sono, Ajik, Abenk dan Cokro mempunyai niat mulia untuk mendirikan sebuah perpustakaan kecil2an yg bertujuan utk memperluas wawasan anak2 desa yg tertinggal krn ekonomi yg tak memungkinkan. Niat mulai tak selalu berjalan dengan mulus, ya begitulah pepatah berkata. amat tidak mudah mereka membangun sebuah perpustakaan itu, mereka mengumpulkan uang seperak dua perak dari hasil mengamen, tentunya tidak cepat begitu saja mereka bs mengumpulkan uang, bertahun tahun mereka jalani utk sebuah tekat itu. Tapi tuhan penyayang umatnya, maka berdirilah sebuah perpustakaan sederhana yg di beri nama 'perpustakaan dumply'.

Pengoperasian perpustakaan berjalan, sono bertugas sbg tukang perpus keliling, ajik, abenk, dan cokro tetap mengumpulkan uang dari ngamen, dan dibantu Asa yg telah lulus dari SLTA sebagai penjaga perpustakaan.

Citra, adalah seorang gadis SMA yg cantik jelita, seorang ketua chers yg beranggotakan beby, putri dan di bimbing oleh temannya bernama febry. Citra juga seorang reporter radio di sekolahnya. pada suatu ketika saat citra berkunjung ke tempat saudaranya, yaitu adalah Bella di desa dumply, dia melihat sono dan asa sedang keliling meminjamkan buku. Citra seorang reporter, melihat ada kejadian yg langka seperti itu,ia segera melakukan wawancara kepada sono dan asa. Tidak puas hanya dengan wawancara yg secara langsung di siarkan di radio yg disiarkan oleh beby, citra memutuskan utk lebih mencari fakta fakta ttg perpustakaan keliling itu dengan ikut sono dan asa ke perpustakaan.

Hampir setiap hari citra datang ke perpustakaan utk mencari tahu bagaimana perpustakaan itu bisa berdiri dan berjalan, citra juga amat sering membantu sono keliling. mungkin karena seringnya mereka bersama, citra jatuh hati kepada sono yg dia tehu rendah hati, sopan, bijaksana dan sederhana. suatu ketika, ia bimbang dengan perasaanya, karena dia telah menemukan sebuah cinta terhadap sono, dilain pihak, dia tak mau mengecewakan seorang kevin yg sudah lebih lama dekat dengannya.

Melihat Citra yg sekarang menjadi jarang berlatih chers, jarang ada di rumah dan jarang nongkrong bersama beby, putri, febry dan bella. mereka geram, mereka berfikir kalau sono akan merebut citra dari mereka.

dilain tempat, citra dan sono yg berada dalam masa kasmaran di pergoki oleh seorang kevin yg melintas desa. tentunya kevin kecewa karena dia menaruh harapan besar kepada citra. citra sedih merasakannya. dilain tempat, ajik, abenk, cokro, dan asa yg tengah mengamen dipergoki oleh bapak dari asa. tentunya bapak asa marah melihat anaknya mengamen, bapak asa langsung saja membawa pulang anaknya tersebut dan melarang bergaul dengan para pemuda pengamen itu.
beberapa waktu kemudian, citra menjadi tak pernah tampak lagi di perpustakaan, dia hanya mengurung diri di rumah. sono kerjanya menjadi semrawut. mersakan semua itu, ajik, abenk, dan cokro yang hanya mengamen tp perpustakaan tidak ada yg mengurus pun ikut geram dan menghentikan aktivitasnya.

mungkin teman2 citra prihatin melihat keadaan citra yg berantakan, mereka dtang kerumah citra, mereka melakukan renungan bersama.
dilain tempat ajik, abenk dan cokro tidak betah kalau hanya menganggur dirumah, mereka berniat untuk menjalankan perpustakaan walau hanya bertiga, tapi cahaya terang pun menyinari mereka, Sono kembali.
tadi citra dkk yg telah melakukan renungan pun sudah bisa mengembalikan keceriaan dari sang citra kembali. Febry, seorang lelaki yg sedikit feminim, memberikan usulan kepada teman2nya bagaimana jika mereka menggalang dana untuk membantu perekonomian perpustakaan dumply. Semakin hari perpustakaan semakin berjaya, perpustakaan semakin solit dan bermanfaat. melihat sono dan citra yang sudah sangat dekat, kevin merelakannya, dia akan mengikhlaskan citra agar citra bahagia.

suatu saat dimana perpustakaan sudah jadi perpustakaan yg besar dimana cinta sono citra yg sudah bersemi, citra berkata pada sono, bahwa ia telah lulus sekolah. Sono senang mendengar semua itu, tapi citra menambahkan, setelah ia lulus, ia harus pindah menyusul kedua orang tuanya di medan.


heheee . . . . cuma segitu dulu ceritanya, bingung mau nulis, gt aja jadinya sudah ruwet. . .
kalu pengen lihat filmnya, datang saja dan pinjam di departemen kesenian SMA Negeri 2 Ngawi . . .

terima kasih atas perhatiannya . . . . Cheeeers . . . . ^^


Ajik, Sono, Kevin, Abenk, Cokro di balik layar


atas ki-ka: cokro,febry,sono,abenk,ajik,kevin bawah ki-ka : bella,asa,putri,citra,beby


Abenk, ajik, Cokro

Pengamen turun ke jalanan

nb: maaf foto ga lengkap, cuma punya foto pengamen

Rabu, 28 April 2010

pahit manis candi cetho


merupakan sebuah candi bercorak agama hindu peninggalan masa akhir pemerintahan (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala MajapahitHindia Belanda.
Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut.

Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/ kejawen.

sedikit cerita. . .
mengetahui bahwa terdapat tempat wisata bersejarah yang berjarak tidak sangat jauh dari kota kami. (kami disini adalah sekelompaok anak muda yg sedang senang karena telah menyelesaikan ujian nasional dan alhamdulillah lulus semua yg terterdiri dari harindra, irul, onny, gege, guruh, guntur, agusta, dan arif). kami mempunyai niat besar utk berangkat menuju tempat tersebut walaupun uang saku kami kecil.
persiapan kami lakukan 2hari sebelum pemberangkatan, seperti mencari alternatif jalan lewat googlemaps, makanan, dan tentunya kamera utk jepret2.hee. . .
hari berangkat pun tiba, kami berangkat bersama2 menggunakan 4ekor motor pada pukul 9 pagi. perjalanan pun kami mulai. jalur pemberangkatan kami adalah ngawi-gendingan-sine-gak tau lg namanya-cetho. ternyata perjalanan tidak mudah. jalannya naik turun, berkelak kelok ala jalanan pegunungan.
setelah 45 menit dalam perjalana, sampailah di sine, cobaan pun menimpa, hujan pun turun dg derasnya. kami ber8 berteduh di pos ronda yg kecil n mewah,ada tv,kompor,tape radio, lemari es, AC (dieess) Mewah (baca:mepet sawah). sekitar 1 jam lamanya kami terperangkap dalam derasnya hujan, akirnya terang juga. sebelum lanjut, kami kan ga tau seberapa jauh lagi perjalanan, kami bertanya pd seorang petani yg melintas
saya: pak, candi ceto tasik tebih nggih??
petani pake capil gendong karung: tasik dik, tasik skitar 3 km
saya: oh nggih matursuwun sanget nggih pak
petani pake capil gendong karung: u're welcome.

karena kami dengar 3km, semangat kami meledak ledak, kami rasa 3km itu jarak yg amat dekat. sialnya setelah sekitar 2km kami terjepak dalam derasnya hujan kembali. kami berteduh di emperan toko. padahal sudah setengah basah. salah seorang dari kami bertanya pada seorang pemuda
agusta: mas candi cetho tasih tebih np celak??
pemuda hitam gondrong tampan menawan: (sambil berpikir) hmm kira2 1 km dik. . (singkat jelas padat)
agusta: oh matursuwun sanget mas
pemuda hitam gondrong tampan menawan: (tanpa jawaban)

semangat kami pun semakin menggebu gebu mendengar semua itu. 30menit setelah itu, hujan reda dan kami lanjutkan perjalanan. di tengah perjalanan kami tertimpa hujan kembali, tapi tetap nekat meneruskan perjalanan krn hujan yg tak begitu deras dan kami jg sudah terlanjur basah. tapi deras pun menimpa kembali. kami berteduh bersama seorang penjual kerupuk yg jg terjebak hujan di rumah seorang mantri sunat. krn kami makin penasaran sebab tak kunjung terlihat candi cetho, kami bertanya kpd sang istri dr mantri sunat.
arif: bu ini candi ceto tasik tebih to??kok dereng enten ketingal??
bu mantri: masih mas, masih jauh, masih 10 km lagi. . .
arif: waduuuh. . . .
bu mantri : berlalu begitu saja

arif kemudian menghampiri teman2

arif: waduuuh cah tibake jik 10km maneh. .
agusta: tenane par?? ra sah guyon!! kemeng ki
arif : tenan yo, aku meng bar takok. .
agusta : aduuuuh a*u . . .
bapak penjual kerupuk yg baik hati : ow iyo mas, dalane emang pancen 10km ngkas, tp mlebune jik 3 km. . . dadi 13 km ngkas, aku yo meh rana og . . .
Guruh: aduuuuhhh . . .ndasee . . .
Guntur: edaaan . . .
gege : kemeeng
onny : sik tak semaput sik ya
irul : aku melu on. . . .

setelah menungu hampir 1jam sambil makan kerupuk yg di jual oleh bapak penjual kerupuk, hujan reda dan kami melanjutkan perjalanan menuju candi ceto, walaupun baju kami masih basah dan kami yakin bakalan masuk angin. kami berjalan dengan kecepatan yg relatif pelan krn jalanan yg terus naik dan udara dingin menyerang tubuh kami yg basaah. setelah 10 km kami lalui, kami terkejut, kagum, terpesona, n masih bnyak lg rasanya. kami melihat panorama pegunungan yg amat indah di hiasi hamparan perkebunan teh yg sangat luas, udara sejuk terasa, gedung2 perkotaan nun jauh di deberang pun terlihat. sungguh menakjubkan. sejenak pun kami berhenti untuk mengabadikan gambarnya. setelah cukup, kami rasa di lokasi candi cetho bakal lebih indah lagi. kami lanjutkan perjalanan. perjalanan terasa lebih berat krn kemiringan yg semakin curam. setelah berkelak kelok, naik naik dan naik, akirnya kami sampai ke tempat tujuan. kami parkir motor kami. kami berjalan naik ke atas menuju candi. tp sayang, kami tidak menjumpai keindahan panorama lagi. setelah kami melewati tangga pertama dan masuk ke gapura yg pertama . . . . subhanallah . . . . kereeen . . . . . gilaa . . . . edaan . . . . . wuuuiiih . . . . . hanya itu yg bs keluar dr mulut kami. pemandangan yg indah bagaikan lukisan terpajang di depan mata kami. sungguh indah pemandangannya. kami masuk dan melihat isi dari peninggalan dari kerajaan majapahit tsb. sungguh menawan.

setelah pusa, kami pun turun jam 3 sore dan sampai di rumah jam 5 sore . . .


sungguh pengalaman yg hebat. kami harap anda mau berkunjung k tempat peninggalan sejarah spt di sana . . . .
terima kasih atas perhatiannya . . . . cheeeersss ^^
sebelum masuk ke lokasi candi cetho

bersama di cetho


ki-ka: gege, guntur, guruh, mbak bule yg baik hati, arif, irul, agusta, onny, harindra

pelataran


at candi utama



Bersepeda

Bersepeda secara rutin tidak akan membuat kita berpergian lebih cepat dari kendaraan bermotor atau mobil itulah anekdot dari bersepeda Bersepeda akan sangat bermanfaat untuk kesehatan dan menjaga tubuh kita selalu dalam keadaan bugar.
banyak sekali manfaat bersepeda seperti contoh menyehatkan badan, dapat menurunkan berat badan, dan tentunya mengurangi polusi udara.

sedikit cerita ttg pengalaman bersepeda saya kemarin. pengalaman pagi2 buta yg amat mencengangkan.
pada awalnya saya berangkat dari tempat tgl saya berombongan, psukan sudah siap meluncur, tiba2 perut terasa sakit, daripada di jln terjadi apa2,saya putuskan pergi kebelakang sejenak, saya biarkan rombongan berangkat dulu n saya nyusul belakangan. Selesai Rudhoksing (baca:beol) ku kebut sepeda utk menyusul rombongan. terlihat di kegelapan rombongan yg bersepeda dg riang gembira saling bercanda tawa. terlihat rombongan belok ke kanan, saya pun kaget, ku tahu itu adalah persawahan yg amat rimba. berfikirpun saya di dalam otak. "nyapo kok lewat kono, mbok yo lewat dalan padang??ah paling nggolek sensasi bed0". rombongan semakin kencang mengayuh sepeda, akupun tak mau kalah. setelah 10menit terkejarlah mereka. kaget, haru, kecewa menyelimuti pkiran. ternyata mereka adalah rombongan para petani yg hendak pergi k sawah. alhasil terdamparlah saya di tengah jalanan sawah yg saya tahu jaraknya tidak dekat dari perkampungn, seorang diri.
haru, duka, kecewa, mogol, kesel menyelimuti perasaan saya.
bukan saya namanya kalo berhenti begitu saja. perjalanan kembali saya lanjutkan. sangat bimbang pkiran saya. antara melanjutkan perjalanan membuat rute sendiri ataukah menyusul rombongan. krn saya rasa tak mungkin utk menyusul, jln sendiri adalah keputusan terbaik. setelah beberapa pancal saya mengayuh, raga terasa lelah, istirahatlah sejenak saya di jalanan yg sepi. sambil istirahat daripada nganggur saya mengabadikan beberapa jepretan moment yg indah nan langka itu. perjalanan masih panjang, puas jeprat jepret saya lanjutkan perjalanan tersebut, berbagai halangan dan rintangan di temui. jalanan naik turun (baca:polisi tidur), jalan bergelombang (emang rusak mohon di perbaiki ya bapak pemerintah), jalanan macet (baca:lampu merah) dan banyak lg yg lain.

kurang lebih 60menit kemudian, dengan penuh perjuangan yg sangat memeras keringat, sampailah saya di rumah. . . .terima kasih tuhan . . . . huuuft

terima kasih atas perhatiannya cheeeers . . . . ^__^

berbagai penampakan tampang orang nyasar