Kamis, 24 Juni 2010

setitik nila, rusak susu sebelanga

pagi mulai menjelang. . .
tapi aku hanya bisa meratapinya saja. . . .
betapa bodohnya seorang pemuda ini . . .
aku t'lah kehilangan seorang teman terbaikku. satu satunya teman yg bisa mengerti aku, dikala ku bimbang dan terjatuh. betapa bodohnya aku, ya tuhan aku tak tahu harus bagaimana agar dia mau memafkanku . .

betapa dia tidak sangat marah padaku, betapa tidak dia juga sangat kecewa. .
aku terlalu hina dan nista untuk menjadi seorang temannya . .
semoga suatu saat, aku bisa jumpa lagi dengannya. . . . . sampai jumpa . . .temanku . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar