hari itu 20 juni 2010
pagi seperti biasa
siang seperti biasa
sore seperti biasa
malam pun seperti biasa
tapi bagi kami, empat orang pengadu nasib, hari itu tampak sedikit berbeda.
hari yang sedikit lebih keras.
setelah seharian penuh berkelana mengadu nasib demi sebuah masa depan.
kami terkurung di dalam sebuah balok.
tak jelas ukurannya.
besar tidak, kecilpun tidak.
tapi yang kami tahu, balok itu terasa sempit untuk kami berempat yang di padukan dengan 2unit sepeda motor, di tambah dengan beberapa peralatan rumah tangga.
ya, tak bisa di pungkiri, kami berada di sebuah box sebuah mobil.
kami nebeng sebuah mobil box yang dibawa oleh teman kami.
teman yang tampan,baik hati, dan tiada duanya.
hanya sesak, pusing, gerah, dan tentunya sumpek yang kami rasa.
hanya berteriak, berteriak, dan berteriak yang bisa kami lakukan. kami teriakan lagu lagu punk yang kami favoritkan.
tak peduli orang orang berkata apa.
teriakan punkrock dari solo menuju ngawi.
cheeeeerrrs . . .
Oioiiii...
BalasHapusCheeerzzzz....
heheee mantabb tenan og wi . . .
BalasHapus